This share facebook rmlink' style='float:right;padding-top:20px;'> »»  READMORE...

Sabtu, 15 Mei 2010

Read More ..
">

BenarrKahh???


(IST)
INILAH.COM, Jakarta - Isa dipercaya berjalan ke Kashmir, kemudian meninggal di sana. Ratusan orang mengunjungi tempat suci Rozabal yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir.
Penulis Suzanne Olsson yang berbasis di New York berusaha menggali mayat yang ada di makam, sehingga lokasi itu akhirnya tertutup untuk umum.
Makam suci itu sendiri berada di pusat lorong berliku jalan Srinagar lama. Jurnalis lokal, Aziz Kashmiri yang pertama mengungkap dan berargumen di bukunya pada tahun 1973 berjudul Yesus di Kashmir.
Buku tersebut menceritakan bahwa Isa selamat dari penyaliban 2 ribu tahun lalu, kemudian bermigrasi ke Kashmir dan dimakamkan di Srinagar.
Bebatuan yang tersusun rapi dengan atap lengkung tradisional sempat terlupakan, namun menjadi fokus perhatian kembali pada ketika Olsson datang ke Srinagar, mengklaim sebagai keturunan Yesus ke-59 dan melakukan tes DNA dari makam yang tersisa.
Dalam sebuah surat rahasia, Olsson mengatakan bahwa dia yakin Rozabal adalah sebuah makam keluarga. “Jika ingin mengetahui lebih jauh, bacalah buku yang berjudul Bloodline of the Holy Grail by Sir Lawrence Gardner. Kami merasa klaim tentang kerahasiaan makam tidak valid dan kami ingin memindahkan makam kakek buyut kami keluar Srinagar,” tulis Olsson.
Salah satu pengurus makam, Mohammad Amin, mengaku bahwa dia dipaksa untuk membongkar makam oleh Olsson dan jika dilakukan maka akan menghina Islam. “Dia coba menggali makam,” komplain Amin.
Tetapi Olsson tidak sendirian dalam keyakinannya. Ada beberapa pendukung pandangannya.
Akademisi Kashmir terkenal Fida Hassnain pada tahun 1994 menulis sebuah buku yang berjudul A Search for the Historical Jesus, Roza Bal the Tomb of Jesus.
Komite Pengurus Makam akan segera mengadakan pertemuan tentang isu tersebut. Tetapi Olsson menyatakan bahwa tidak ada penghinaan terhadap agama tentang proyek DNAnya.
“Sangat rutin dilakukan di dunia contohnya mummi Mesir. DNA dari Rozabal akan memberitahu sejarah. Pertama, siapa Yuz Asaf?, tidak akan pernah diketahui jika arkeolog tidak diizinkan memeriksa artefak dan makam,” ujar Olsson. [ito]
Powered by Sinyal Kuat Indosat

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda